DESTINASI KREATIFPRENEUR DIY
Kadispar DIY, Kepala Dinas Pariwisata DIY, Singgih Rahardjo, kepada Ketua PINBAS MUI DIY, Pusat Inkbasi Bisnis Syariah, Jumarodin, didampingi oleh MB Hendri Anto dan Hasim Asy'ari, saat kunjungan audiensi di ruang kerja Kadispar, mengatakan bahwa ada 17 destinasi wisata kreatifpreneur yang dapat menjadi kegiatan masyarakat DIY, yaitu 1Kuliner, 2Kerajinan, 3Fesyen, 4Aplikasi dan game developer, 5Arsitektur, 6Musik, 7Fotografi, 8Film, Animasi dan Video, 9Desain Produk, 10Desain Komunikasi Visual, 11Desain Interior, 12Penerbitan, 13Periklanan, 14Seni Pertunjukan, 15Senin Rupa, 16Televisi dan Radio.
Audiensi
Dalam audiensi itu terdapat beberapa pilihan kegiatan untuk dapat dilakukan bersama terkait potensi wisata destinasi kreatifpreneur DIY yaitu 1identifikasi pelaku usaha ekonomi kreatif yang sehat dan mandiri, 2membantu mencarikan offtaker atau penjamin pasar, 3upaya intermediasi akses pembiayaan pengembangan usaha kepada pelaku usaha ekonomi kretif ke lembaga keuangan, 4pembinaan (inkubasi bisnis syariah) melalui bimbingan teknis terkait pemasaran dan pengembangan produk, branding merek, pengelolaan keuangan sederhana Si ADI (Sistem Akuntansi Digital) dan pendaftaran HAKI.
Inkubasi
Kehadiran inkubasi bisnis syariah kepada dunia usaha ekonomi kreatif diharapkan dapat bersinergi dan kolaborasi dalam 1meningkatkan pembiayaan syariah untuk pengembangan usaha ekonomi kreatif, terutama pada badan usaha yang produktif, 2meningkatkan daya saing UKM yang kreatif, membantu penanggulangan kemiskinan dan perluasan kesempatan kerja produktif, serta peningkatan nila tambah pelaku usaha di sektor ekonomi kreatif.
Adapun langkah yang diharapkan dapat dilaksanakan adalah
- adanya usaha ekonomi kreatif start up dengan modal sendiri makin banyak untuk mendukung dunia wisata DIY,
- skala usahanya makin meningkat,
- pendampingan usaha atau inkubasi bisnis syariah,
- target pasar lokal, nasional dan global,
- ada izin usaha,
- target pasar jelas setelah kualitas produk jelas, dan
- managemen usaha APIK (adaptif, proaktif, inovatif dan kolaboratif).
Kadsipar DIY kepada Ketua PINBAS MUI DIY berharap dapat ambil peran dalam inkubasi bisnis syariah antara lain:
- uji proposal kelayakan usaha,
- pelatihan kewirausahaan,
- pusat informasi usaha,
- informasi akses mudah pembiayaan,
- informasi pameran/ bazar/ festival lokal,
- informasi akses mudah crowdfunding,
- akses pameran/ bazar nasional dan internasional,
- menarik pengusaha sukses untuk menjadi mentor pengusaha baru,
- akses pasar dan pertukaran informasi pasar global,
- inkubator bisnis syariah,
- paguyuban sentra industri kreatif,
- lembaga akademik pelatihan,
- informasi pameran dan bazar produk kreatif,
- sinergikan para pihak terkait seperti ABCGFM (akademisi, businessman, community, government, financial dan media)
Terakhir wisata DIY diharapkan tidak hanya menjual produk barang dan jasa, tapi bagaimana juga memikirkan kegiatan wisata mengolah bahan dan menyiapkan bahan atau dalam bahasa jawa dikenal istilah iso ngedol, iso ngolah lan iso nandur. Hulu hilir wisata DIY juga perlu dipikirkan bersama. demikian tegas Kadispar kepada Ketua PINBAS MUI DIY saat audiensi di ruang kerjanya, Kamis, 26 Januari 2023.
UMKM naik kelas jadi IKM (Industri kecil menengah) juga menarik untuk salah satu magnet kunjungan wisata DIY. Misalnya di dsa wisata Nglanggeran yang sudah masuk skala kunjungan wisata Internasional Based tourism village, ada juga Pentingsari sebagai kunjungan wisata desa tingkat ASEAN dan Kampung Rejowinangun craft dan budaya serta pertanian sebagai tujuan wisata kampung tingkat nasional.
Tempat tujuan wisata lainnya juga perlu terus diperhatikan, seperti: Desa wisata Tepus Silver, Sambirejo brexi, Kaki langit mangunan, bumi langit imogiri, Kerajinan bambu, Merchendise, Cara buat gula semut, Jual edutourism Ke anak kota Tidur di homestay sedangkan Agro wisata dikelola sebagai Nilai tambah saja. Sehingga yang terjadi diharapkan ada Wisata tour Borobudur Dan Makan di Kulonprogo dengan Masak sendiri di pawon dan paket wisata asli lainnya di DIY seperti wisata malam disamping wisata siang hari. Saatnya semua disiapkan dan menyiapkan diri baik mandiri maupun sinergi dan kolaborasi dengan para pihak terkait, seperti pelatihan duta wisata, pendamping produk halal dan kurasi produk UKM semoga terus digerakkan baik di tingkat Desa, Kec, Kab dan Propinsi. (Kak Juma, jurnalis kaawan.com) (Info Blog Radiomu Jogja: 0821.3524.2080)